“Aku tidak ingin berdebat tentang cinta denganmu, Mas Wawan. Pokoknya, cinta seperti caramu bercinta tidak sesuai dengan hati nuraniku. Nah, setelah kau jelas mengenal pendirianku ini, keluarlah!”
“Kau jual mahal! Kau merasa cantik, merasa suci! Baiklah Santi, sekarang aku tidak berhasil menundukkan dirimu. Tapi suatu saat nanti di mana kau sudah tunduk olehku, aku yakin kau tengah malam akan mengetuk pintu kamarku sambil merengek.”
“Mas Wawan! Hentikan bicaramu yang tidak pantas itu!” seru Santi dengan suara menggeletar.
Heri mendengar Wawan tertawa.
“Kalau wajahmu memerah seperti itu, kau semakin cantik, Santi! Sayang kalau kecantikan itu tidak untuk dibelai kekasih….”
“Mas Wawan, keluarlah! Lekas!” teriak Santi habis kesabarannya.
“Oke… oke aku keluar. Tapi ingat, aku bukan jenis lelaki yang bisa dikalahkan. Aku tak suka cintaku tersia-sia!”
Halaman
194 Pages
Bahasa
Indonesia
Pre Order
Pengiriman buku ini akan diproses dalam estimasi waktu 14-20 hari kerja
ROMANSA
Ulasan
Buku Terkait
BARU
Beautifully Painful
oleh Sephinasera
Buku : Rp. 220.000
BARU
Tentang Gista Juga Saka: Rizca
oleh Rizca
EBook : Rp. 75.000
BARU
Bertukar Suami - Novelme
oleh DELEPU
Buku : Rp. 130.000
Beautifully Painful
Sinopsis
Cinta bertepuk sebelah tangan Anja membawanya pada Cakra, siswa tinggal kelas pemegang rekor indisipliner terbanyak.
Hati yang terluka bertemu apatis masa depan berujung kesalahan fatal.
Namun masalah bukan hanya skandal cela jelang ujian kelulusan yang mengundang murka dua kakak lelaki Anja.
Tetapi kenyataan bahwa ayah Cakra merupakan panglima gerakan separatis bersenjata, yang menembak papa Anja dalam operasi penumpasan gabungan ABRI/Polri bertahun silam.
Tampan? Banget. Bahkan akhir-akhir ini banyak yang menyebut dia sebagai Song-Kangnya Indonesia.
Baik? Sepertinya iya. Setiap sebulan sekali dia selalu memberikan donasi di panti asuhan.
Ramah? Ini sih nggak usah di tanya lagi. Semua perempuan dibuat klepek-klepek karena senyumannya.
Sayang orangtua? Iya, pakai banget. Dia anak tungal. Jadi, kebahagiaan dan kenyamanan orangtuanya nomor satu untuk dia.
Mapan? Sialnya iya, meski masih muda, dia sudah punya kedai mie pedas yang tersebar beberapa cabang di wilayah JABODETABEK. Ada juga satu kafe yang baru saja dibuka di daerah Jakarta Selatan. Sudah punya rumah, mobil, motor, itu pun belum beberapa unit apartemen yang dia miliki yang tidak diketahui orang lain.
Iya, dia memang tipe lelaki pekerja keras. Siapa yang tidak mau menikah dengan lelaki seperti penjelasan di atas? Tampan, kaya raya, ramah, sayang orangtua, baik. Semua perempuan pasti akan menyerahkan diri kepada lelaki seperti itu.
Namun, sayanya dia brondong.
"Berikan suamimu untuk kakakmu dan ambil suami kakakmu untukmu."
Rea terhenyak mendengar perkataan ayahnya. Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba saja ayah Rea, Rendra Nandraswara, meminta Rea untuk menyerahkan Bram Wijaya, suami Rea, kepada Azalea Nandraswara, kakak kandung Rea.
Orang tua Rea meminta Rea untuk Bertukar Suami karena menganggap Bram, suami Rea, lebih pantas disandingkan dengan Azalea, putri mereka yang lebih sempurna.
Rea pun tidak bisa menolak kehendak seluruh keluarganya, apalagi setelah Kakak iparnya, Aditya Brimantara, dengan entengnya mengucap kata talak pada Azalea.
Ulasan
Buku Terkait