Laya sadar jika dia tidak pantas bersanding dengan Arsa tapi gadis itu tidak dapat menolak permintaan Anwar untuk menerima perjodohan dengan putranya. Anwar adalah malaikat penolong bagi Laya saat dia hampir saja berakhir di rumah bordil karena hutang pada rentenir yang mendiang ayahnya tinggalkan. Laya masih berusia tujuh belas tahun ketika menikah dengan Arsa, pria yang selalu menatapnya jijik. Laya memaklumi hal itu karena luka bakar yang dialaminya membuat separuh wajahnya cacat pastilah sangat mengganggu untuk dilihat. Arsa bukan orang pertama yang menatapnya dengan sorot mata seperti itu. Seringkali Arsa mendorongnya menjauh tapi Laya masih bertahan karena terikat sebuah janji dan hutang budi tapi pertahanan yang Laya miliki pun tidak selamanya kokoh, dia hanyalah perempuan lemah dengan segala kerapuhannya.